Ibu yang seharusnya
Penuh kasih
Membuangku
Begitu saja .
Tak
sekalipun
Sapanya
hinggap
Ditelingaku. AKU
DIBUANG
Dimana
nuranimu Ibu ? Ibu Kandungku
Usia ku kni beranjak dewasa .Aku seorang gadis yang sedang tumbuh dan
mekar.Laksana sekuntum mawar segar.Aku adalah si bungsu dari delapan orang
bersaudara.Aku sangat dimanja ,semua keinginan ku dituruti..Satu lagi karunia
Allah yang begitu besar kepada ku adalah wajah yang cantik..Kaum adam banyak
yang meliriku ,walaupun tingkah lakuku lebh mirip laki-laki .Orang tua ku tak
pernah melarangku bergaul dengan lawan jenis ,namun mereka selalu
memperingatkan ku untuk selalu menjaga nama baik keluarga.
Terjerat Narkoba
Aku tinggal didalam
keluarga besar ,dimana kakak-kakakku semua sudah berumah tangga dan aku ,si
bungsu ,tinggal sendiri bersama kedua orang tuaku yang sudah menjelang senja.Sebenarnya
aku sempat berfikir kenapa umurku begitu jauh terpaut dengan ketujuh kakakku
dan orang tuaku pun sebenarnya lebih pantas untuk disebut sebagai nenek dan
kakek.Namun aku tak menyelidiki lebih jauh ketika kedua orang tuaku hanya
mengatakan bahwa aku adalah anak yang tak disangka-sangka akan hadir ,karena
usia ibu ketika mengandungku pun sudah melampui usia layak mengandung .Aku pun
kemudian tenggelam dalam belaian kasih sayang mereka .Aku tak lagi mempedulikan
apa kata orang karena aku merasa sebagai anak yang paling beruntung di dunia.
Meski dilahirakan bukan sebagai anak yang bodoh ,namun ku akui aku memang anak yang berprestasi
dibidang akademik .Namun pembawaanku yang supel membuatku dekat dengan semua
orang .Termasuk siswa putra .Cap tomboi pun semakinlekat dengan diriku
.Kedekatanku dengan siswa putra disekolahan ku pun tidak pilih-pilih..Aku tidak
hanya mau berteman dengan siswa atau siswi yang cerdas ,kaya ,ataupun wajah
yang menarik ,tapi akupun dekat dengan anak-anak pecandu narkoba .Mereka
sebagaian besar adalah pemakai dan pengedar obat-obat haram itu .Tapi demi
Allah ,aku sama sekali belum pernah menyentuh barang haramtersebut ,apalagi
menikmatinya .Pesan dan kasihsayang orang tuaku selalu mengingatkan ku akan
nama baik keluarga yang harus ku jaga sekuat tenaga.
Teman-teman ku tak jarang menyuguhkan narkoba didepan
mataku ,namun aku sama sekali tidak tergiur untuk mencoba ,apalagi untuk
menjadi pecandunya .Disisi lain ,aku juga tidak pernah berniat untuk mengadukan
perbuatan mereka kepada dewan guru ,karena bagaiman pun mereka adalah teman ku
.Bila aktivitas haram mereka sampai tercium oleh dewan guru ,bagaimana nasib
sekolah mereka ?Bagaimanapun teman adalah teman .
Aku
keluar dari sekolah
Tapi
sikap tutup mulutku ini akhirnya berbuah
bencana untukku .Suatu hari ketika razia mendadak digelar oleh dewan guru ,aku
tertangkap dengan membawa barang haram ditasku .
Seorang teman menitipkan obat-obatan itu kepadaku ,entah
dengan maksud apa .Yang jelas akibat perbuatanya ,orang tuaku dipanggil
menghadap kepala sekolah .
Panggilan orang tua memang telah beberapa kali sampai pada
orang tuaku . Biasanya karena aku berkelahi dengan murid lain ataupun
kejadian-0kejadian sepele ,namun kali ini orang tuaku sangat tgerpukul akibat
perbuatanku menyembunyikan narkoba .Skorsing tujuh hari yang dijatuhkan oleh
pihak sekolah membawa dampak yang lebih buruk lagi kepadaku .Tak hanya skorsing
yang dijatuh kan untukku ,namun orang tuaku mengbambil langkah yang lebih jauh
.Mereka memutuskan mengeluarkanku dari s ekolah dan mengirimku ke sebuah
pesantren di luar kota .alangkah terkejut diriku menerima vonis yang dijatuhkan
kedua orang tuaku .Aku harus masuk pesxantren dan tinggal di asrama putri??Ya
Allah,,sedemikian beratkah hukumanMu ?
Kebenaran
itu terkuak .
Sebelum keberangkatanku kepesantren yang diputuskan oleh
orang tuaku ,aku sempat pergi kerumah kakak-kakakku untuk beberapa wsaktu
.Rumah bagiku adalah tempat yang membosankan sejak pemanggilan orang tuaku
kesekolah .Tanggapan kakak-kakaku terhadap kejadian yang menimpaku bragam
.Banyak pula diantara mereka yang memojokkan ,bahkan mencaciku didepan mata .
Diwaktu itulah aku mendengar sebuah lontaran yang sangat
menyakitkan dari kakak iparku .Ia berkata bahwa aku adalah anak haram .Aku
sangat terkejut mendengar kata-katanya itu .Kakak iparku yang satu itu memang
sejak dulu tidak menyukaiku .Setelah mendengarkan kejadian disekolah yang
menimpaku ,rasa tidak senangnya terhadapku semakin menggunung .
Dengan lantangnya dia mengatakan bahwa aku adalah anak siapa ?Sakit hatiku
mendengar cacian kakak iparku .Duniaku serasa runtuh ketika kakakku kemudian mengatakan
bahwa aku adalah anak haram .Ibu kandungku adalah kakak keduaku .Aku tak
percaya dengan kata-katanya .Dengan kesedihan dan kebingungan yang menyesakan
dada ,aku pulang untuk menanyakan hal itu langsung kepada kedua orang tuaku
.Siapakah aku sebenarnya ? Anak siapakah aku ?
Sebenarnya mereka tidak mau mengatakan .Tapi aku
mengancamnya ,kalau mereka tidak mau mengatakan maka aku tidcak akan berangkat
kepesantren .Alangkah kagetnya ibuku mendengar perkataanku dan ia masih
berusaha menutupi yang sebenarnya dengan kebohongan .Namun aku segera
mengatakan bahwa aku telah mengetahui semuanya dari kakak iparku .Akhirnya
kedua orang tuaku tak dapat mengelak lagi dan mngakui yang sebenarnya kepadaku
.Bahwa aku buakan anak kandung mereka dan ibuku adalah kakak keduaku .
Ibuku
ingin membunuhku
Tak dapat ku tahan air mata
yang mengalir deras di kedua pipiku .Hatiku hancur ,remuk redam .Ibu , begitu
tega engkau selam ini meninggalkanku bersama nenek dan kakek .Kenapa ibu tak
mau mengakuiku sebai anak ?Mengapa ibu malah membuangku dengan malah menyebutku
sebagi ”adik”?Kemana pula orang yang sebagai mana ku panggil sebagai ayah
?.Mengapa walaupun aku sebagai anak diluar nikah ,mengaku sama sekali tak
pernah menoleh pada ku ibu ?Ibu ,aku ini anak mu ?Bukan adik mu ?.
Hatiku meronta dan menjerit .Tangisku pecah .Aku berusaha
sekuat tenaga untuk mendengarkan penjelasan nenek .Menurut cerita nenek aku
adalah anak diluar nikah .Ibuku sempat stres dan ingin membunuhku karena
menganggapku adalah anak haram .Namun nenek mencegah keinginan itu dan
mengasuhku hingga aku besar ,sementara ibu tinggal bersama saudara nenenk .
Walaupun jauh dilubuk hatiku tidak pernah menyesal
mengakui nenek sebagai ibuku karena kasih sayangnya yang me;lebihi ibu
kabdungku sendiri ,aku sungguh tidak mengerti sampai sekarang apa yang
dirasakan ibu kabdungku hinggga saat ini .Aku merasa hinggga seperti anak
buangan .Anak yang tak pernah diharapkan hidup dan matinya .Aku memang masih
merasakan kasih sayang nenek dan kakek .Tapi pernahkah ibuku bersedia untuk
sekedar menengokku ?.Menanyai bagaimana keadaanku ?.ibuku bagaikan hilang
ditelan bumi .Sejak ia tinggal bersama sxaudara nenek ,ia tak pernah sekalipun
menengok kami .Ibunya dan anaknyalah yang kini menanggung perbuatannnya yang
tak bbertanggung jawab .
Ibu ,dimana nuranimu sebagai seorang ibu ?Bencikah engkau
pada anakmu ini ?Adilkah bila kau timpahkan kesalahanmu pada diriku yang justru
lahir dari kepicikanmu ?Ibu mengapa engkau tega membuang anak kandungmu sendiri
.Sampai kau kini hidup bahagia bersama laki-laki yang mencintaimu bersama dua
anakmu yang lain ,tidakkah kau pernah mengingatku ,anak yang juga lahir dari
rahimmu ?Ibu ,sungguh tak dapat kuselami hatimu karena kau tega membuang anak
kandungmu sendiri .
Aku tetap menanti do’a ibuku
Akupun tergugu dalam kenyataan yang begitu menyakitkan
.Namun akupun sadar ,bahwa aku tak bisa selamanya menangis .Tanpa kehadiran
seorang ibu kandungpun ,aku masih bahagia dengan adanya seorang nenek yang
bagiku ”lebih” lebih dari seorang ibu .Akupun
berpikir haruskakh aku membenci seseorang yang selama ini aku tak pernah
membencinya karena aku tidak mengetahui yang sebenarnya .
Recent Comments