Perencanaan Keuangan Pribadi atau Keluarga adalah cara
mencapai tujuan keuangan seseorang atau keluarga melalui proses manajemen
keuangan. Tujuan itu secara umum sbg berikut :
Proteksi (insurance planning)
Investasi dan tabungan (investment planning)
Pensiun (retirement planning)
Pendidikan (education
planning)
Pajak Penghasilan (income tax
planning)
Warisan (estate planning)
Perencanaan
diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan
mencakup seluruh siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa
perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita.
Hal ini juga membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat. Untuk itu, kita
mempelajari ilmu perencanaan keuangan pribadi dan mempraktekkannya dalam
perencanaan keuangan kita sendiri.
Perencanaan Keuangan secara definisi menurut Certified
Financial Planner, Board of Standards, Inc. adalah proses mencapai
tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan
hidup dapat termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau
merencanakan pensiun.1
Sumber yang
lain menyebutkan bahwa personal financial planning atau perencanaan
keuangan pribadi adalah mengembangkan dan mengimplementasikan secara total dan
terkoordinasi perencanaan seseorang untuk mencapai tujuan keuangannya secara
menyeluruh. Elemen terpenting dari konsep ini adalah mengembangkan perencanaan
yang terkoodirnasi untuk seluruh kebutuhan keuangan seseorang
berdasarkan tujuan keuangan total mereka.2
Ini merupakan definisi perencanaan keuangan untuk pribadi/keluarga. Sedangkan
definisi perencanaan keuangan untuk bisnis berbeda lagi. Tapi intinya sama, ada
pengaturan dan ada tujuan. Disini hanya dibahas perencanaan keuangan untuk
pribadi/keluarga.
Definisi ini diperlukan supaya kita paham arti perencanaan
keuangan pribadi/keluarga, tahu apa yang akan dilakukan dan tahu apa tujuannya.
). Demikian juga untuk keuangan,
kehidupan ini. Mungkin sekarang belum terasa akibat hidup tanpa perencanaan,
tapi bila saatnya tiba? Uang masuk sekolah baru, mendadak sakit, dstnya.
Perencanaan dibuat untuk mengantipasi hampir semua
kemungkinan yang terjadi. Memang ada kemungkinan terburuk terjadi, tapi paling
tidak kita sudah punya rencana, sehingga katakan 70-80% sudah tercakup,
daripada tidak ada sama sekali?
Kembali ke
perencanaan keuangan, perencanaan keuangan bisa dibagi menjadi
1. Perencanaan keuangan secara menyeluruh (comprehensive
financial planning)
2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau
tertentu (special need planning)
Perbedaannya
ini hanya yang satu mencakup keseluruhan sedangkan yang satu hanya fokus pada
satu atau dua kebutuhan.2
Umumnya atau kebanyakan orang orang yang merencanakan
sendiri atau meminta perencanaan keuangan ke konsultan perencana keuangan
pribadi, hanya untuk satu atau dua kebutuhan. Tentu saja lebih baik kita
melakukan perencanaan keuangan secara menyeluruh, mencakup semua kebutuhan
kita. Karena perencanaan yg baik harus mencakup keseluruhan aspek -
aspek(tujuan) penting.
Perencanaan keuangan secara menyeluruh itu mencakup aspek
- aspek (tujuan) penting sebagai berikut:2
1. Proteksi (insurance planning)
2. Investasi dan tabungan
(investment planning)
3. Pensiun (retirement planning)
4. Pendidikan (education planning)
5. Pajak Penghasilan (income tax planning)
6. Warisan (estate planning)
Keenam
aspek/tujuan itu akan dibahas lebih mendalam dalam topik selanjutnya. Tujuan -
tujuan itu bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai kebutuhan tiap orang(yang
pasti berbeda2)
Perencanaan itu juga harus
flexibel, menyesuaikan menurut situasi dan kondisi dan harus selalu
dimonitoring. Apabila kita sudah mempunyai perencanaan keuangan secara
menyeluruh, paling tidak kita sudah memiliki gambaran secara keseluruhan.
Apabila terjadi perubahan perubahan, paling tidak kita tahu apa efek perubahan
itu terhadap rencana secara keseluruhan. Bila tidak menpunyai perencanaan
keuangan secara menyeluruh, susah(bukan tidak bisa) untuk mengetahui efek
perubahan itu dan penyesuaian apa yang harus dilakukan. Monitoring
diperlukan untuk mengetahui seberapa tepat perencanaan kita dan perbaikan apa
yang diperlukan, bila ada. Monitoring tidak dilakukan tiap saat atau tiap
detik, monitoring dilakukan pada saat tertentu saja, seperti akhir tahun, tiap bulan
tergantung apa yang akan di monitoring.
Ada dua konsep
utama tentang manajemen keuangan keluarga yang wajib diketahui oleh keluarga
yaitu tentang Neraca dan Rugi/Laba serta Manajemen Cashflow/Arus Kas. Untuk
lebih jelasnya akan saya bahas sebagai berikut.
Memahami Majamen Cashflow
Cashflow atau arus kas adalah aliran uang yang mengalir mulai dari kita
mendapatkan uang tersebut, menyimpannya, mengembangkannya, dan mengeluarkannya
dengan secara teratur, bijak dan disiplin.
Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui agar keuangan keluarga kita tidak akan
kacau balau dan terpantau. Ada sebuah ungkapan yang cukup menarik “tidak peduli
keuangan Anda sedang defisit, yang penting Anda tahu kemana mengalirnya uang
tersebut.” Mari kita bahas diagram cashflow sebagai berikut :
Pendapatan
Pendapatan
(income) adalah kegiatan yang bertujuan memasukkan uang/harta. Biasanya
pendapatan dapat diperoleh dari dua aktivitas, yaitu Gaji dan Investasi.
Gaji diperoleh dari status kita sebagai
pegawai/karyawan/professional/konsultan. Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa
diperoleh oleh suami dan istri yang bekerja.
Hasil Investasi diperoleh dari aktivitas kita dalam mengembangkan uang/harta
dalam berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan berinvestasi yaitu
Deposito, Properti, Saham, Hasil Usaha, Reksadana, Obligasi, dll.
Nah, seluruh pendapatan kita tersebut biasanya disimpan dalam bentuk tunai atau
di bank/ATM.
Pengeluaran
Pengeluaran berarti seluruh kegiatan yang mengakibatkan uang kita berkurang.
Dari diagram kita bisa melihat banyak sekali kebutuhan akan pengeluaran
keluarga kita. Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka bakal membuat
keuangan keluarga menjadi kacau dan bila sudah kronis dapat menuju ke jurang
kebangkrutan.
Secara umum sebuah keluarga memiliki beberapa pengeluaran seperti Pengeluaran
Rumah Tangga, Cicilan Utang, Premi Asuransi, Pembantu Rumah Tangga, Keperluan
Anak, Transportasi, Zakat/Pajak, Hiburan/Rekreasi, Kegiatan Sosial, Fashion,
dan sebagainya.
Bila kita perhatikan selama ini, kesalahan yang sering dilakukan oleh
kebanyakan keluarga adalah hanya berkutat pada pendapatan yang berasal dari
gaji yang terus-menerus dikuras untuk menutupi pengeluarannya. angat sedikit
dari keluarga kita yang mulai melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai
sumber pendapatan keluarganya. Padahal bila kita rajin melakukan investasi,
maka hasil dari investasi tersebut sebenarnya sudah dapat menutupi segala macam
pengeluaran kita, bahkan bisa jauh lebih besar dari gaji yang kita terima
selama ini.
Uraian di atas adalah sebuah kondisi ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap
keluarga. Bila keluarga Anda saat ini masih bergantung sepenuhnya pada aliran
pemasukan dari gaji setiap bulan, maka sudah waktunya untuk sedikit demi
sedikit menyisihkan uang Anda agar bisa membuat aliran pemasukan baru yang
berasal dari Investasi.
Sebagian besar masyarakat adalah pekerja atau bekerja di sebuah perusahaan
sebagai pegawai. Bekerja dari Senin sampai Jum’at dari pukul 08.00-17.00.
Menghabiskan banyak waktu baik dijalan akibat kemacetan maupun waktu makan
siang dan merasa kelelahan sesampainya di rumah. Banyak dari klien kami yang
mengeluhkan kekurangan di paruh akhir setiap bulannya, sebenarnya kemana uang
yang didapat dibelanjakan? Apakah mereka termasuk orang-orang yang “boros”?
Pertanyaan seperti ini sering terlontar, oleh karenanya menentukan kemana uang
hasil kerja keras sebulan yang Anda hasilkan pergi, menjadi sangat penting.
Masyarakat kebanyakan walau dengan pendapatan yang besar, tetap merasa sulit
untuk dapat memenuhi semua kebutuhan bulanan yang harus dikeluarkan, mengikuti
perubahann gaya hidup. Ini sangat berkaitan dengan kebiasaan keuangan
(financial habit). Anda tetap bisa menyisihkan uang setiap bulannya berapa pun
penghasilan Anda bila menjalankan kebiasaan sehat yang berkaitan dengan
managemen keuangan keluarga.
Menurut pandangan kami, Anda tidak usah hidup susah untuk dapat menyisihkan
uang. Yang harus Anda lakukan adalah dengan menjadi seorang yang berbelanja
dengan pintar dan pembeli yang hati-hati.
Kebutuhan
vs Keinginan
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara
kebutuhan atau keinginan. Mari kita mulai dengan mendifinisikan keduanya.
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai
kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak
terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat
dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu
hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan
dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila
keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Namun demikian, yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif
bagi setiap orang. Sedangkan kami berpendapat bahwa untuk membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan
sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya.
Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang
aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka mobil adalah
alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Jika fungsi mobil adalah untuk alat
transportasi, membawa kemana kita akan pergi.
Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories
mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya
sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu
cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang
lain sudah terpenuhi dengan baik.
Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda,
tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan/ tujuan di
masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa
menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan
bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus
disiapkan sejak sekarang.
Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan
kebutuhan atau tujuan keuangan prioritas. Oleh karenanya memiliki perspektif
jangka panjang dalam hal keuangan keluarga harus diperhatikan.
“Pay
Yourself First”
Kiasan ini sering kali dipakai dalam berbagai buku keuangan keluarga. Bagaimana
Anda membayar atau menggunakan uang penghasilan Anda yang harus kita telaah
lebih jauh lagi. Contoh saja, Anda memasukkan uang hasil penghasilan bulanan
Anda ke dalan tabungan. Dan menggunakan tabungan tersebut untuk membayar KPR
tiap bulannya, biaya telpon, listrik, makanan dan kebutuhan sehari-hari
lainnya.
Dan membayar tagihan kartu kredit dari sisa uang yang masih ada di tabungan.
Sehingga Anda membayar minimun setiap tagihan bulanan kartu kredit. Begitu Anda
selesai, tidak ada lagi yang tersisa dalam tabungan Anda atau nil (zero).
Dari contoh diatas, Anda memiliki kebiasan keuangan dimana mendahulukan
membayar untuk orang lain dari pada diri sendiri. Jadi sudah sebaiknyalah Anda
membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain.
Menurut hemat kami, ada jalan dimana Anda dapat membayar untuk diri Anda
sendiri, dengan menyisihkan minimal 10 persen dari penghasilan bulanan setiap
bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa
yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya dimuka.
Dengan minimal 10 persen yang Anda bayarkan untuk diri Anda, maka Anda akan
memelihara angsa petelur emas yang akan menjadikan anda kaya. Dan dengan sisa
yang 90 persen Anda gunakan untuk membayar orang lain. Anda tidak akan
merasakan perubahan yang berarti dengan tingkat kehidupan Anda.
Pemakaian
ATM/ “Debit Card”
Cash card atau debit card adalah jenis kartu plastik yang dapat
dipergunakan untuk menarik uang tunai baik melalui teller di bank ataupun
melalui ATM, atau tempat lain yang ditentukan.
Prinsip kerjanya adalah pada saat kita memiliki sejumlah uang di bank kita
dapat meminta kartu ATM atau kartu debit (sesuai dengan fasilitas yang
diberikan bank). Setiap saat kita bisa mengambil uang tunai di ATM atau
menggunakan sebagai sarana pembayaran dengan jumlah maksimal sesuai dengan uang
yang kita miliki di bank. Sehingga kartu ini bukanlah merupakan alat
pembayaran, tetapi hanya untuk memberikan kemudahan pada nasabah bank dalam
melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang tunai.
Seringkali diberikan pula fasilitas untuk melakukan pembayaran listrik,
telepon, ponsel dan sebagainya, tetapi harus selalu diperhatikan akan adanya
peluang tidak terbukukannya tranfer yang telah dilakukan. Sehingga setiap bukti
pembayaran haruslah selalu disimpan. Sebaiknya diusahakan untuk melakukan
pengecekan secara reguler antara transaksi melalui ATM dengan buku tabungan
atau rekening Koran guna menghindari kesalahan.
Fasilitas penggunaan kartu ATM diluar negeri sering dimungkinkan, tetapi kita
harus selalu berhati-hati, terutama bagaimana cara pengurangan saldo tabungan
kita. Beberapa bank akan mengurangi sesuai dengan nilai tukar tengah pada saat
kita mengambil uang tunai, tetapi terdapat pula bank yang akan menghitungnya
dengan nilai tukar jual. Tentu saja akan ditambah biaya administrasi yang lebih
tinggi daripada transaksi di dalam negeri, serta biaya kliring.
Karena kemudahannya dan lokasi ATM dimana-mana, hal ini sering kali menjebak.
Oleh karenanya perlunya sikap yang benar dalam memanfaatkannya. Saran kami,
usaha-kan untuk mengambil uang dari ATM atau menggunakan kartu debit sesuai
anggaran kebutuhan Anda. Jangan hanya tergiur oleh keinginan sesaat.
Diskon
vs Menabung
Kami mencoba untuk memberikan contoh dimana sebenarnya membeli sesuatu
dengan diskon belum tentu berhemat atau menabung. Mal-mal besar disekitar
Jakarta sering kali memberikan pekan sale atau pesta diskon dimana mal tersebut
untuk jangka waktu tertentu memberikan diskon bisa mencapai 70 persen dari
harga regular untuk berbagai barang yang ada.
Banyak orang yang datang dan tentunya ingin memanfaatkan pesta diskon ini.
Setelah mereka berbelanja, mereka mengatakan, “Kami menghemat Rp 200 ribu untuk
membeli tas ini! harganya hanya Rp 500 ribu. Tapi apakah mereka benar-benar
menghemat Rp 200 ribu?
Satu-satunya kejadian dimana Anda berhemat dengan membeli barang dengan diskon
adalah dari awal memang Anda membutuhkannya. Membeli popok buat anak Anda yang
sebelumnya Rp 111 ribu menjadi Rp 95 ribu, Anda berhemat sebesar Rp 16 ribu.
Tapi pergi ke mal dan membeli tas yang sebenarnya Anda tidak perlukan dengan
harga Rp 500 ribu (dengan diskon), tidaklah menghemat Rp 200 ribu.
Kami bukannya mengatakan bahwa sebaiknya Anda tidak berbelanja pada saat pesta
diskon. Ber-belanja pada saat diskon adalah ide yang baik, terutama bila Anda
mendapatkan apa yang dari awal Anda butuhkan dengan harga yang lebih murah.
Hanya saja, pastikan apa yang Anda beli memang dibutuhkan. Me-lewatkan membeli
tas dengan harga Rp 500 ribu (setelah diskon) dimana tas tersebut tidak
dibutuhkan adalah berhemat sebesar Rp 500 ribu dan bisa ditabung untuk tujuan
masa datang.
Memaksimalkan
Manfaat Kartu Kredit
Kebanyakan bagi masyarakat klas menegah menggunakan kartu kredit bukan
lagi hal yang baru, bahkan banyak yang memiliki lebih dari 2 kartu. Kartu
kredit sudah merupakan alat bantu pembayaran yang lazim di sebagian masyarakat
kita, bahkan kecenderungannya mereka melihat bahwa Kartu kredit sudah merupakan
gaya hidup. Ia bahkan memberikan banyak peluang tambahan bagi konsumen pengguna
untuk mendapatkan kemudahan baik dalam bertransaksi maupun skema pembayaran
yang bisa dicicil. Bebrapa manfaat kartu kredit:
1. Kemudahan dalam bertransaksi dimana pengguna kartu kredit tidak usah membawa
uang cash untuk berbelanja.
2. Kemudahan dalam melakukan pembayaran yang bisa dilakukan dengan mencicil
atau membayar minimun dari tagihan yang dikirim tiap bulannya.
3. Kemudahan dalam menggunakan dana pihak lain tanpa bunga bila dilakukan
pembayaran lunas tiap tagihan datang (grace period).
4. Kemungkinan mendapatkan berbagai hadiah atau tawaran dengan harga terdiskon
khusus bagi pemegang kartu kredit tertentu.
5. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. Bila tas atau dompet dicopet orang maka
yang diambil hanyalah kartu kredit yang bisa segera dilaporkan ke card center
untuk membatalkannya sehingga pencopet tadi tidak bisa memakainya.
6. Kemudahan kartu kredit lainnya, seperti dapat digunakan untuk mengambil uang
tunai melalui ATM.
Kendati kartu kredit sudah menjadi ikon bagi masyarakat kelas menengah di
kota-kota besar, toh masih banyak yang belum mengerti cara pemakaian kartu
kredit dengan bijak. Tak jarang, perbulannya sebagian besar pendapatan gaji
justru habis untuk membayar bunga kartu kredit. Makanya kami menyarankan bagi
semua pemegang kartu kredit agar:
1. Disiplin dalam menggunakan kartu kredit. Usahkan penggunaan kartu kredit
memang sudah dianggarkan dalam keuangan keluarga. Ibarat Anda menggunakan uang
tunai tapi dengan kelebihan tenggat waktu.
2. Bila saran pertama dapat Anda jalani, maka ada baiknya bila Anda mengalihkan
pengeluaran-pengeluaran rutin, seperti bayar telpon, listrik, dan lain-lain ke
dalam kartu kredit.
3. Jangan pernah Anda mengambil uang tunai melalui ATM dengan kartu kredit
Anda, bukan hanya bunga besar tapi juga beban biaya dan penerapan perhitungan
bunga langsung. Terkecuali dalam keadaan darurat.
4. Sebaiknya jangan hanya membayar cicilan minimun setiap bulannya. Karena
beban bunga bulanan yang bisa mencapai 3,5 persen. Dengan perhitungan bunga
berbunga maka bunga hutang kartu kredit Anda bisa lebih dari 40 persen. Bukan main besarnya.
5. Batasi kepemilikan hanya 3 kartu kredit.
Hello,
Bolehkah saya minta rumus membagi Personal Cash-Flow.
Maksud saya, setelah dpotong 10% untuk SAving, sisa 90% nya dibagi seperti apa?
Thanks.
Fung.
Posted by: Account Deleted | 01/30/2010 at 09:23 AM
Software Keuangan Pribadi (Windows) - untuk mencatat buku kas, bank, anggaran, Kartu kredit,hutang/piutang. Tersedia tools keuangan yang sangat membantu mengambil keputusan pinjaman. Dilengkapi untuk arsip mutasi kikbca.com
Bisa sebagai freeuser - gratis tanpa kuatir batas waktu dan limit record.
Info & download: http://kaspri.blogspot.com
Posted by: Richardroesnadi | 09/19/2011 at 11:47 AM